Tembakau umumnya dikenal sebagai bahan baku rokok. Belum banyak yang mengetahui bahwa batang tembakau dapat dimanfaatkan sebagai pestisida dan bahan kompos. Padahal limbah batang tembakau setelah panen cukup melimpah. Kelompok Tani Punik Mitra di desa Suralaga, Lombok Timur berinisiatif memanfaatkan limbah tersebut untuk mengatasi hama yang menyerang tanaman sayuran.
Dengan bimbingan BPTP NTB, kelompok Tani Punik Mitra membuat ekstrak batang tembakau. Caranya cukup mudah, hanya dipotong kecil-kecil kurang lebih 2 cm, dijemur hingga kering kemudian dihancurkan dengan blender atau mesin pencacah hingga menjadi tepung. Selanjutnya dibuat larutan. Pestisida nabati berbahan baku limbah batang tembakau yang digunakan selama percobaan menunjukkan hasil yang hampir sama dengan insektisida kimia sintetis untuk menekan hama penting tanaman bawang merah, tomat dan cabe. Kini, setelah panen tembakau petani Suralaga dapat bertanam sayuran tanpa dipusingkan lagi oleh hama tanaman.
Kelompok tani yang terlibat dalam kegiatan ini cukup antusias untuk mengembangkan pestisida dan kompos berbahan baku batang tembakau . Mereka bahkan berencana mengembangkan pestisida dan kompos berbahan baku batang tembakau secara komersial mengingat berlimpahnya limbah tersebut di lokasi mereka.
Penggunaan pestisida nabati sangat dianjurkan karena ramah lingkungan. Bahan baku juga relatif mudah diperoleh. Pembuatannya cukup sederhana dan tidak membutuhkan banyak biaya. Namun demikian perlu diperhatikan keterbatasannya seperti daya tahan pestisida nabati yang singkat karena sangat mudah berubah dan terurai. Untuk itu volume aplikasi harus direncanakan dengan cermat agar efisien. Di samping itu, konsentrasi larutan yang dihasilkan tidak konsisten karena sangat tergantung pada tingkat kesegaran bahan baku.
Selain tembakau, beberapa tanaman lain berpotensi pula sebagai bahan pestisida nabati, antara lain nimba, serai wangi, bakung, mindi, dan bunga krisan. Nimba dapat digunakan untuk mengendalikan OPT seperti Helopeltis sp, tungau jingga (Erevipalpis phoenicis), ulat jengal (Hyposidra talaca), Fusarium oxysporum, dan lain-lain. Serai wangi dapat mengendalikan Tribolium sp, Sitophilus sp, Callosobruchus sp, Meloidogyne sp, dan Pseudomonas sp. Bakung dapat digunakan sebagai pengganti pestisida yang berfungsi sebagai bakterisida dan virisida. Mindi biasa digunakan sebagai bahan baku sabun. Tanaman ini dapat berfungsi sebagai insektisida, fungisida, dan nematisida. Demikian juga bunga krisan dapat digunakan sebagai insektisida, fungsida dan nematisida.
Sumber :
http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/652/