Jumat, 04 Februari 2011

Kebisingan



Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan yang dinyatakan dalam satuan desibel (dB). Kebisingan juga dapat didefinisikan sebagai bunyi yang tidak disukai suara yang mengganggu atau bunyi yang menjengkelkan. Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat, proses produksi yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan pendengaran (Kepmenaker, 1999).
Sedangkan untuk penyebab terjadinya kebisingan itu sendiri terdiri dari beberapa penyebab, yaitu frekuensi, intensitas suara, Amplitudo, kecepatan suara, panjang gelombang, periode,  Oktave Band, frekuensi Bandwidth,  Pure Tune, Loudness, kekuatan suara, dan tekanan suara. Umumnya sumber kebisingan dapat berasal dari kegiatan industri, perdagangan, pembangunan, alat pembangkit tenaga, alat pengangkut dan kegiatan rumah tangga. Jenis-jenis kebisingan berdasarkan sifat dan spektrum bunyi dapat dibagi sebagai berikut :
1.               Bising yang Kontinyu
Bising dimana fluktuasi dari intensitasnya tidak lebih dari 6 dB dan tidak putus-putus. Bising kontinyu dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
a.         Wide Spectrum adalah bising dengan spektrum frekuensi yang luas. Bising ini relatif tetap dalam batas kurang dari 5 dB untuk periode 0.5 detik berturut-turut, seperti suara kipas angin, suara mesin tenun.
b.         Norrow Spectrum adalah bising ini juga relatif tetap, akan tetapi hanya mempunyai frekuensi tertentu saja (frekuensi 500 Hz, 1000 Hz, dan 4000 Hz) misalnya gergaji sirkuler, katup gas.
2.      Bising Terputus-putus
Bising jenis ini sering disebut juga Intermittent Noise, yaitu bising yang berlangsung secara tidak terus-menerus, melainkan ada periode relatif tenang, misalnya lalu lintas, kendaraan, kapal terbang, kereta api.
3.      Bising Impulsif
Bising jenis ini memiliki perubahan intensitas suara melebihi 40 dB dalam waktu sangat cepat dan biasanya mengejutkan pendengarnya seperti suara tembakan suara ledakan mercon dan meriam.
4.      Bising Impulsif Berulang
Sama dengan bising impulsif, hanya bising ini terjadi berulang-ulang, misalnya mesin tempa (Sastrowinoto, 1985).
Dampak dari kebisingan di lingkungan perumahan terhadap kesehatan masyarakat antara lain gangguan komunikasi, gangguan psikologis, keluhan dan tindakan demonstrasi, sedangkan keluhan somatik, tuli sementara dan tuli permanen merupakan dampak yang dipertimbangkan dari kebisingan dilingkungan kerja/industri. Sedangkan gangguan kesehatan psikologis berupa gangguan belajar, gangguan istirahat, gangguan sholat, gangguan tidur dan gangguan lainnya (Depkes, 1995).

Sumber Pustaka:

Departemen Kesehatan RI. 1995. Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Kebisingan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.  
Keputusan Menteri Negara Ketenagakerjaan Nomor: KEP-51/MEN/1999 Tentang Nilai Ambang Batas Kebisingan. Jakarta.
Sastrowinoto, Suyatno. 1985. Penanggulangan Dampak Pencemaran Udara Dan Bising Dari Sarana Transportasi. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo.


0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates